Kebijaksanaan dalam Keheningan

Malam dunia…

Di Malam yang tenang ini, gw mau berbagi sedikit nih… sesuatu yang bisa kita renungkan bersama.

Teman-teman semua, pernahkah kita melihat ada teman kita ato mungkin merasa diri kita sendiri terlalu cerewet dan suka mencampuri urusan yang sesungguhnya bukan permasalahan kita?

Risih gak???

Nah teman-teman… Ada pepatah kan? Diam itu emas… rasanya kalian semua sudah pernah mendengar kan???

tapi, ada satu pepatah daerah timur lagi yang bagus lohh untuk kita renungkan…

“Dia yang tahu, tidak bicara

Dia yang bicara, tidak tahu”

Coba teman-teman… mari kita renungkan sepenggal kalimat itu…

Kadang-kadang teman, keheningan adalah jawaban yang pas loh untuk menjawab suatu tantangan. Keheningan tidak sama halnya dengan kepasifan, mari kita samakan frame kita, pasif adalah keadaan diam dan tidak mau bergerak, atau bisa dibilang statis… tapi Keheningan, atau Hening adalah sesuatu yang dinamis. Seseorang yang hening, yang tenang, tau kapan dia harus bicara dan kapan dia harus menutup mulutnya.

Itulah masalahnya, Terkadang teman-teman… kita terlalu fokus dengan pendapat dan idealisme kita sendiri sehingga kita sering melupakan untuk hening dan mendengar sekitar kita.

Sering kan kita temukan dalam suatu rapat, ada orang atau mungkin kita sendiri yang sering memotong pembicaraan orang lain bahkan sebelum orang itu menyelesaikan kalimatnya? Kesannya supaya terlihat berpartisipasi aktif…

Tapi terkadang teman-teman, keaktifan bukanlah yang diperlukan dalam suatu perdebatan, yang diperlukan adalah ketenangan untuk mendengar dan mencerna setiap perkataan orang… barulah kita memberi tanggapan. Coba bayangkan jika dalam suatu rapat semua orang bicara… trus sapa yang mau denger????!!! hehehehe

Ayolah kita mencoba untuk tenangkan diri kita sendiri dan mencoba untuk mendengarkan sekitar kita sebelum memberi pendapat. Karena dengan diam, kita tahu dan kita belajar…

 

Cobalah sesuatu dari diri kita sendiri, sebelum kita menularkannya pada orang lain…